Sehat adalah nikmat yang baru disadari ketika seseorang tengah dilanda sakit. Padahal, dalam sakit yang merupakan ujian itu terdapat pula nikmat yang disediakan oleh Allah Ta’ala. Nikmat sakit itu hanya bisa dirasakan oleh mereka yang bersabar.
Dan, kesabaran si sakit hanya bisa dilakukan oleh mereka yang mengetahui dan memahami betapa Maha Pengasih dan Penyayangnya Allah Ta’ala. Bahkan dalam sakit-sekecil apa pun-, terdapat ampunan atas dosa yang dilakukan oleh seorang hamba.
Maka orang-orang shaleh dari kalangan ulama’, tabi’in, sahabat, dan para Nabi, mereka adalah orang yang paling berat rasa sakitnya. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam disebutkan merasakan demam dua kali lipat sakitnya dibanding demam yang dialami oleh umatnya.
Lantaran itu pula, penting bagi kita untuk banyak membaca hadits tentang sabar. Bahkan dalam sebuah riwayat yang dikutip di dalam al-Muwatha’, Imam Malik bin Anas menyebutkan; ada dua malaikat yang mendatangi seorang hamba ketika ia diuji dengan nikmat sakit.
Siapa malaikat itu? Untuk apa mereka datang? Apa yang mereka katakan kepada si sakit?
“Apabila seorang hamba sakit,” sabda Nabi dari Atha’ bin Yassar, “Allah Ta’ala mengutus dua malaikat.” Firman Allah Ta’ala kepada dua malaikat itu, “Lihatlah, apa yang dikatakan oleh orang itu kepada orang yang menjenguknya.”
Maka ketika si sakit sibuk dengan dzikir seraya membaca tasbih dan tahmid serta kalimat thayyibah lainnya, Allah Ta’ala berfirman kepada malaikat, “Hamba-Ku ini memiliki hak yang pasti Kutunaikan.”
Hak yang pasti Allah Ta’ala tunaikan itu, lanjut hadits yang dikutip oleh Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam ‘Uddatush Shabirin ini, “Jika Kucabut rohnya, pasti Kumasukkan ke surga. Jika Kusembuhkan, Aku akan mengganti dagingnya dengan daging yang lebih baik dari dagingnya.”
Dan, yang tak kalah utamanya dari dua balasan itu, Allah Ta’ala menutup Firman-Nya dengan mengatakan, “Aku mengampuni dosa-dosanya.”
Aduhai bahagianya mereka yang diuji dengan nikmat sakit. Dalam setiap yang dirasa ada pengampunan dosa. Maka, menasihati si sakit agar bersabar adalah keniscayaan. Sebab tatkala sakit, seseorang seringkali salah memahami hingga berburuk sangka.
Semoga Allah Ta’ala kurniakan kesembuhan kepada si sakit; yang dengnnya bisa semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Dan Allah Ta’ala juga kurniakan hikmah kepada yang sehat; sebab di dalamnya ada ujian yang tak ringan. Ada jutaan nikmat yang harus disyukuri dengan pertebal kualitas iman dan takwa.