Total Tayangan Halaman

Kamis, 08 Mei 2014

Perbanyak Shalawat di hari Jum'at

Shalawat (ilustrasi photobucket)

Membaca shalawat atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah ibadah yang sangat mudah dan memiliki keutamaan besar. Keutamaan shalawat semakin berlipat jika ia dibaca pada hari Jum'at. Sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berikut ini:

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro; hasan ligoirihi)

Sedangkan secara umum, keutamaan shalawat adalah sebagai berikut:

1. Shalawat adalah perintah Allah yang juga dilakukan-Nya dan dilakukan MalaikatNya

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".(QS. Al Ahzab : 56) 

2. Membaca shalawat satu kali akan diganjar dengan shalawat (rahmat) dari Allah 10 kali


مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa membaca shalawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberinya shalawat (rahmat) sepuluh kali” (HR. Muslim)

3. Orang yang paling banyak bershalawat adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah, kelak di hari kiamat


أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

“Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah dia yang paling banyak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi; hasan)

4. Shalawat juga akan dibalas/dijawab oleh Rasulullah


مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَىَّ إِلاَّ رَدَّ اللَّهُ عَلَىَّ رُوحِى حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ

“Tidak seorangpun yang mengucapkan shalawat kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan nyawaku sehingga aku bisa membalasnya.” (HR. Abu Dawud; shahih)

5. Orang yang banyak bershalawat –terutama saat nama beliau disebut- akan dimuliakan Allah


رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ

“Hinalah orang yang disebut namaku di depannya, namun ia tidak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi; hasan)

6. Orang yang banyak bershalawat –terutama saat nama beliau disebut- tidak dicatat sebagai orang yang pelit


الْبَخِيلُ الَّذِى مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ

“Orang yang pelit adalah orang yang tidak bershalawat kepadaku ketika namaku disebutkan di sisinya” (HR. Tirmidzi; hasan shahih)

7. Membaca shalawat di awal doa merupakan adab dan salah satu faktor dikabulkannya doa


سَمِعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلاً يَدْعُو فِى صَلاَتِهِ لَمْ يُمَجِّدِ اللَّهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَجِلَ هَذَا . ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ

Rasulullah mendengar seseorang berdoa tanpa membaca tahmid kepada Allah juga tidak bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka beliau bersabda, “Orang ini terburu-buru.” Kemudian beliau memanggil orang tersebut lalu bersabda, “Jika kalian berdoa maka hendaklah ia membaca tahmid kepada Rabbnya dan memuji kepadaNya, lalu bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Setelah itu berdoalah sesukanya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi; hasan shahih)

Wallahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]

Ini Dia Gambaran Bakteri yang Menyelimuti Ponsel Anda

(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
dakwatuna.com – Saat ini ponsel telah menjadi barang yang dimiliki oleh banyak orang. Namun tahukah Anda bahwa di ponsel yang biasa kita gunakan ternyata dapat menyimpan banyak makhluk hidup, yaitu bakteri.
Sekelompok mahasiswa biologi molekuler di University of Surrey, Inggris, menunjukkan hal tersebut setelah menciptakan serangkaian ‘karya seni’ dengan ‘mencetak’ ponsel ke lapisan media yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri.
Awalnya, mahasiswa di program “Practical and Biomedical Bacteriology” yang dikelola oleh Simon Park diminta untuk ‘mencetak’ ponsel mereka ke cawan petri yang diisi dengan media pertumbuhan bakteri tersebut untuk melihat apa yang akan muncul. Setelah tiga hari, pada cetakan muncullah bakteri.
Menurut Park, sebagian besar bakteri yang berbahaya biasanya ditemukan pada kulit seperti spesies Micrococcus. Namun penyakit yang membawa bakteri seperti Staphylococcus aureus juga ditemukan. Park tidak terkejut dengan hal ini karena sekitar 20 persen manusia terus-menerus membawa bakteri, sementara 60 persen lainnya merupakan pembawa “interemitent” (berselang-seling).
Cetakan ponsel milik Park dapat dilihat pada foto pertama. “Anda dapat dengan jelas melihat garis-garis pada ponsel ini, namun seluruh cawan diselimuti oleh pertumbuhan penyebaran bakteri yang disebut Bacillus mycoides. Pola pertumbuhan bakteri ini unik. Dan karena tanah merupakan habitat aslinya, kita bisa tahu bahwa ponsel atau penggunanya telah berhubungan kontak dengan tanah. Setiap ponsel menceritakan sebuah cerita!”
Dan para mahasiswa menemukan bahwa ponsel yang tidak memiliki fasilitas layar sentuh cenderung memiliki mikroflora hanya terbatas pada keyboard. Sementara ponsel yang memiliki fasilitas layar sentuh cenderung diselimuti oleh bakteri di semua permukaannya. (wired/dakwatuna/hdn)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)
(exploringtheinvisible.com)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/03/05/28758/ini-dia-gambaran-bakteri-yang-menyelimuti-ponsel-anda/#ixzz31BgYUm9A 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Perjuangan Meninggalkan Musik dan Memakai Jilbab

Ilustrasi akhwat baca Al Qur'an

Tahun 1995 adalah tahun yang bersejarah dalam kehidupanku. Tahun di mana ada setitik cahaya menembus hatiku sehingga aku berhasil memenangkan pergulatan hebat di dalam hatiku. Bagaimana tidak? Dahulu aku seorang pecinta musik, lebih khususnya aku penggemar berat seorang artis sehingga hari-hariku diwarnai dengan musik. Tiada hari tanpa musik itulah falsafah hidupku dulu.

Namun suatu hari, karena penasaran dengan isi majalah ANNIDA punya teman kakakku, aku pun mulai membuka-buka majalah tersebut. Tidak ada yang menarik bagiku karena aku bukan penggemar cerpen. Namun tiba-tiba aku membaca sebuah judul artikel yang berbunyi: “Rame-Rame Ganyang Musik” (itu judul seingatku). “Dug.” Jantungku berdetak. Dengan perlahan-lahan aku membaca artikel tersebut yang ternyata berisi tentang pandangan Islam terhadap musik. Hatiku berontak. Aku tidak percaya dengan isi artikel tersebut. Beberapa hari aku tidak bisa tidur karena memikirkannya. Tiba-tiba ada ide untuk mengcopy majalah tersebut sebelum dikembalikan ke pemiliknya. 

Setelah beberapa hari mengalami pergulatan batin, akhirnya aku pun berdoa, "Ya Allah, jika benar ini adalah ajaran-Mu maka hamba akan mematuhinya. Tapi hamba butuh waktu. Biarkanlah hamba meninggalkan musik secara bertahap.”

Keesokan harinya aku memperlihatkan fotocopy artikel tersebut kepada teman-temanku yang satu geng denganku. Mereka semua tidak percaya dan berontak sebagaimana diriku. Namun hal itu tidak mengurangi semangatku untuk meninggalkan musik. Aku katakan kepada teman-temanku, “Insya Allah nanti kalau sudah SMA aku mau pakai jilbab.”

Beberapa bulan kemudian tibalah hari ulang tahunku. Memang tidak ada yang istimewa di hari ulang tahunku karena aku hampir tidak pernah merayakannya. Tapi tiba-tiba teman satu gengku memberikan kado kepadaku. Dan setelah aku buka ternyata isinya sebuah kerudung berwarna putih. Aku sangat terharu. Walau mereka tidak sejalan lagi denganku tapi mereka tetap berempati kepadaku. Aku cuma bisa berdo’a semoga suatu saat nanti mereka juga akan mendapatkan setitik cahaya untuk menjadi muslimah yang sempurna.

Kini mulailah masa bagiku untuk berjuang meninggalkan musik dan memakai jilbab. Butuh waktu kurang lebih lima tahun untuk meninggalkan musik. Aku meninggalkan musik dengan cara bertahap mulai tidak mendatangi konser, kemudian tidak membeli kaset lagi, mengurangi durasi mendengarkan musik, dan lain sebagainya hingga akhirnya aku benar-benar bisa meninggalkan musik. Untunglah ada nasyid sehingga aku bisa mencari hiburan lainnya. Tapi akhirnya aku juga meninggalkan nasyid setelah mendengar ceramah dari seorang ustadz: “Mengapa Antum lebih suka mendengarkan nasyid dari pada mendengarkan kalam Allah?.” Dug bergetar hati ini. Segera aku tinggalkan nasyid dan sibuk dengan menghafalkan ayat-ayat suci al Qur’an. Ternyata mendengarkan atau melantunkan ayat-ayat suci al Qur’an itu lebih nikmat dari pada mendengarkan musik atau pun nasyid. 

Sedangkan perjuanganku memakai jilbab tidaklah mudah karena tidak ada dukungan dari orang-orang di sekitarku. Aku berjuang sendiri memakai jilbab. Sesuai dengan janjiku aku memakai jilbab mulai kelas satu SMA. Saat itu modalku hanya baju seragam panjang dan tiga potong busana muslimah. Kadang malu juga baju yang kupakai itu-itu saja. Pernah kejadian ada kerabat yang meninggal dunia lalu beberapa bajunya diberikan kepadaku. Karena bajunya panjang maka kujadikan busana muslimah. Namun suatu hari ketika memakai baju tersebut ada orang yang bilang, “Kok, pakai baju PKK.” Duh, malunya. Selidik punya selidik ternyata baju yang kupakai adalah baju seragam PKK di kampung kerabatku yang meninggal itu.

Di sekolahan yang memakai jilbab cuma sedikit. Maklumlah sekolahanku negeri dan jumlah antara siswa muslim dengan non muslim hampir berimbang. Untuk kelas satu saja yang memakai jilbab cuma dua orang yaitu aku dan temanku.

Seiring dengan prosesku memakai jilbab, aku pun mulai rajin mengaji. Di sekolahanku ada kajian Nisa’ tiap jum’at. Aku pun rajin mengikutinya. Dan ternyata hal ini membuatku terpilih sebagai Kabid Nisa’. Aku berusaha menolaknya karena aku tidak pandai bicara di depan umum dan aku pun tidak faham organisasi. Namun karena terpaksa (tidak bisa menolak) dan ada semangat baru untuk berdakwah (berbagi-bagi hidayah) akhirnya aku terima juga jabatan tersebut.

Mulailah babak baru menjadi Kabid Nisa’. Aku beranikan diri berbicara di depan umum. Awalnya gugup dan kaku tapi lama-lama jadi biasa juga. Yah, semangat dakwah itu mengalahkan segala keterbatasan yang ada. 

Selain tetap mengadakan kajian Nisa’ tiap jum’at, aku juga mengadakan kajian khusus dalam kelompok-kelompok kecil. Senang rasanya bisa membina teman-teman dan juga adik kelas. Lebih senang lagi jika melihat mereka ikut memakai jilbab. Bahkan ada juga yang ibunya juga ikut memakai jilbab. Sungguh suatu kebahagiaan tersendiri ketika kita mampu menjadi sarana bagi terbukanya pintu hidayah bagi orang lain. Semoga kita tetap istiqomah dalam barisan orang-orang yang berdakwah di jalan Allah SWT. Amiin.[]

Penulis : Yuni Isnaini Barokah
Surakarta, Jawa Tengah

Hikmah Mencukur Bulu Kemaluan



Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk rutin mencukur bulu kemaluan. Dalam hadits berikut ini, mencukur bulu kemaluan disebut sebagai salah satu fitrah. 


خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ ، وَالاِسْتِحْدَادُ ، وَنَتْفُ الإِبْطِ ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ ، وَقَصُّ الشَّارِبِ
“Ada lima hal termasuk fitrah; khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memangkas kumis” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di zaman modern, mencukur bulu kemaluan diketahui memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah 4 poin sebagai berikut :


1. Kebersihan Terjaga

Rambut kemaluan yang tidak dicukur membuat keringat dan bakteri menumpuk di tempat itu. Jika lama dibiarkan, bakteri yang menumpuk dapat menimbulkan penyakit/infeksi. Dengan rutin mencukur rambut kemaluan, kebersihan lebih terjaga dan penyakit/infeksi dapat dihindari.

2. Terhindar dari Bau

Rambut kemaluan yang dibiarkan panjang dan tidak terawat membuat area tersebut menjadi lebih bau. Pasalnya, panas, keringat dan bakteri bercampur jadi satu. Dengan rutin mencukurnya seperti nasehat Rasulullah, maka aroma area tersebut dapat lebih terjaga.

3. Sehat

Area kemaluan yang terjaga kebersihannya menjadikan seseorang lebih sehat. Bukan saja terhindar dari bau, dengan mencukur bulu kemaluan secara rutin juga dapat terhindar dari infeksi atau penyakit kulit.

4. Meningkatkan sensitivitas saat bercinta

Seperti dikutip dari Health Me Up, kulit di sekitar selangkangan sangat sensitif terhadap sentuhan. Namun, bulu kemaluan yang panjang bisa membatasi kontak langsung dengan kulit sensitif tersebut. Dengan mencukurnya, membuat suami/istri lebih mudah memberi stimulasi di area tersebut. 

Sabar, Sabar, dan Tetap Sabar


Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Tahmid wa Shalawat. Seluruh manusia pasti merasakan masalah. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang lahir dan menjalani kehidupan dengan tanpa permasalahan. Kecuali mereka yang telah terbaring di dalam tanah pekuburan.

Saat ditimpa suatu masalah -terutama problem yang banyak kaitannya, atau suatu permasalahan kompleks dengan keterlibatan banyak pihak dan efek-efeknya di kemudian hari-, banyak diantara kita yang merasa ‘musibah telah datang’. Berat sekali dalam menjalani hari. Padahal sungguh, saat itu, bagaimanakah besar nilai keimanan kita tengah diuji. 

Seberapa tegarkah kita dalam mengatasi masalah-masalah itu? Serta bagaimana ‘suara’ atau sikap kita dalam melalui proses penyelesaian masalah tersebut? Allah Swt makin cinta dengan kita, maka makin bervariasi cara-Nya dalam melimpahkan ujian kepada kita. Baik berupa nikmat suka cita, maupun nikmat permasalahan yang ada setiap hari.

Kunci mencari solusi tepat dalam setiap permasalahan adalah bertanya. Meminta jawaban kepada Sang Maha Pemberi yang juga melimpahkan problem tersebut atas izin dan kuasa-Nya. Maka sikap selanjutnya bagi kita hanyalah terus bersyukur dan bersabar.
Melatih kesabaran salah satunya adalah dengan cara menahan lisan dari keluhan, sebab keluh kesah biasanya dimaknai sebagai tanda kurang bersyukur.

Doa memohon ketenangan jiwa:

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Q.s. Ali-Imran: 191)

Ketika masalah beragam datang, bersabar dirasa berat, logika seolah tak mampu lagi mengatasinya, maka marilah kita perbanyak istighfar dan terus berusaha memohon hanya kepada-Nya. Tak terhitung jumlah manusia yang meminta kepada selain-Nya dikala kalut, gundah dan resah, sehingga jatuh ke dalam kemusyrikan. Na’udzubillahi Minzalik.

Bersabar menunjukkan kita ridha atas qadha dan qodar-Nya dan terus bersikap optimis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Sedikit tips supaya diri kita kian merasakan manisnya kesabaran saat problem datang. Marilah kita lakukan hal ini:

1. Berwudhu. Mantapkan untuk shalat fardhu di awal waktunya. Serta perbanyak shalat sunnah.

2. Membaca ayat-ayat al-Quran. Resapi maknanya. Tekankan dalam hati bahwa, “Laa Yukallifullahu Nafsan Illa Wus’aha”, Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Q.s. al-Baqarah: 286). Teruskan memperbanyak zikir, mantapkan hati bahwa:

- لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ.

La Haula wa La Quwwata Illa Billah.
(Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata).

3. Tengoklah alam, pantai, langit biru, pepohonan dengan rimbun daun hijau berseri, suara burung, katak, dsb. Betapa cantik alam ini. Begitu indah dan amat sayang jika kita lalai dalam mensyukuri kebesaran Allah. Tata letak semesta nan indah ini dengan segala perangkat kompleks tentu ‘lebih pantas’ untuk dipuji daripada dicemberuti. Subhanallah Walhamdulillah. Betapa trilyunan nikmat tercurah kepada kita. Pantaskah, hanya gara-gara satu-dua problem lalu menjadikan kita manyun, sebel, bahkan kufur terhadap nikmat-Nya?! Na’udzubillah, Faghfirlanaa.

4. Ingatlah bahwa banyak manusia lainnya yang memiliki problem lebih banyak dan beragam. 
Tapi bisa bersikap lebih bijak dari pada kita. “Mereka dapat bijak memetik hikmah dalam menemukan solusi, lantas kenapa diri kita tidak bisa?!”

5. Ingatlah bahwa para Nabi dan Rasul pun ‘sama’. Seluruh usia hidup mereka dipergunakan untuk perjuangan yang tak pernah putus asa. Mereka memiliki ujian permasalahan yang jauh lebih dahsyat daripada hal yang menimpa kita. Tentu, kita harus introspeksi diri. Kita sering lupa dan lalai, serta malas ‘mengulangi renungan’ pelajaran-pelajaran lama. Sesungguhnya tatkala kita mengenang sirah para Nabi, maka kita bermalu diri jika tidak bersabar. Sebab problema kita hari ini, belum sampai seujung kuku dibandingkan dengan perjuangan para Nabi Allah Swt tersebut.

6. Renungkan bahwa waktu selalu berlari. Hidup bagaikan roda sepeda. Kadang bertumpuk problem, kadang bertumpuk senyum dan tawa girang pula. Inilah nikmat ‘masa hidup’. Masa ‘naik level’. Setiap melalui permasalahan yang seabrek-abrek adalah waktu untuk memperbanyak amal shalih, masa aktif kreatif jiwa raga dalam memperbaiki kualitas diri. Insya Allah. Musibah terbesar adalah apabila kita kian jauh dari jalan keridhaan-Nya.

7. Senyum sabar. Terus menerus belajar bersabar agar dapat menularkan kebahagiaan kepada orang sekitar. Bagi lingkungan, juga menjadi perhitungan amal kebajikan di sisi-Nya. Bukankah duri yang menyakiti telapak kaki, atau saat tersandung pun ada ‘dosa berguguran’ sebagai balasan buat kita? Masya Allah. Maka, kita manfaatkan setiap momen ‘banyak masalah’ ini dengan selalu sabar, sabar dan terus bersabar.
Semoga beroleh banyak manfaat, aamiin. Wallahu A’lam Bishshowwab


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/05/08/50952/sabar-sabar-dan-tetap-sabar/#ixzz318DnNPcB 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Tips Agar Anak Hafal Al-Quran

Ilustrasi. (kaskus.us)

Salah satu yang menjadi kebahagiaan bagi orang tua adalah memiliki anak yang menghafal Al-Quran. Dikarenakan betapa banyak keutamaan para penghafal Al Quran itu. Di antara hadits yang menyatakan tentang ini adalah hadis dari nabi Muhammad SAW berikut ini:
Disampaikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Salam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim, bacalah dengan hatimu “Siapa yang membaca Al-Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Quran.”
Subhanallah, orang tua yang memiliki anak Hafizh Al-Quran akan mendapatkan jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia.
Namun terkadang kita bingung bagaimana cara mendidik anak agar menghafal Al-Quran. Insya Allah di dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips yang dapat kita pergunakan untuk mendidik anak menghafal Al-Quran.
  1. Jangan targetkan banyak hafalan , yang penting tajwidnya benar.
    Lebih baik hafalan yang sedikit namun sesuai kaidah tajwid daripada hafalan yang banyak namun jauh dari kaidah tajwid. Terlebih lagi yang perlu dipahami adalah Apa yang mereka baca dan hafal pada usia dini sangat melekat di dalam benak mereka. Nah bila saja hafalan yang melekat itu salah maka sangat sulit untuk di ubahi ketika besar..
  2. Selagi anak itu tahsin dan tajwidnya belum bagus, jangan disuruh menghafal sendiri. Tapi harus ditalqin. Nanti dengan sering mendengar yang benar, lidah anak akan mengcopy secara otomatis. Agar kualitas tilawah dan dan hafalannya semakin mantap, bimbinglah tahsinnya secara intensif.
  3. Mulai hafalan Al Quran anak dari ayat yang mudah dihafal, bisa di mulai dari juz amma.
  4. Pergunakan waktu khusus untuk anak-anak menghafal dan juga waktu murajaah. Agar mereka selalu konsisten di dalam menghafal. Alangkah baiknya kita mencari waktu yang ketika itu anak sedang mod untuk menghafal Al-Quran.
  5. Alangkah baiknya kita memperdengarkan Murattal Al-Quran sesering mungkin. Ketika bangun tidur, mau tidur dan waktu-waktu senggang lainnya. Ini  sangat membantu mereka di dalam menghafal dan meniru suara qori. Alhamdulillah semua jenis Murattal sudah tersebar di mana-mana, ada yang bisa di download secara gratis seperti download.pusatalquran.com dan banyak situs lainnya, atau beli di toko buku dan kaset terdekat.
Catatan pengingat, menjadi penghafal Al-Quran dan mendidik buah hati menjadi penghafal Al-Quran butuh kesabaran besar. Maka selain berusaha, jangan lupa berdoa, agar kita dipermudah dalam setiap ibadah yang kita lakukan. Aamiin


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/03/12/47655/tips-agar-anak-hafal-al-quran/#ixzz3186ef7y8 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook