SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH, TERAKREDITASI BAN-PT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA (PENMAT) TERAKREDITASI BAN-PT
PROGRAM STUDI JASMANI, KESEHATAN
DAN REKREASI (PJKR), TERAKREDITASI BAN-PT
PENDIDIKAN GURU PAUD,
TERAKREDITASI BAN-PT
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR, TERAKREDITASI BAN-PT
stkip11_april@yahoo.co.id
Kampus : Jalan Aggrek Situ No.19
Tlp. (0261) 202911 Fax. (0261) 210223 SUMEDANG
Nama
|
:
|
Nolit Triyanto
|
NIM
|
:
|
-
|
Mata Kuliah
|
:
|
Bahasa dan Sastra Indonesia
|
Program Studi
|
:
|
S1/PGSD
|
Dosen
|
:
|
MENGANALISIS
MEMBACA NYARING dan MEMBACA DALAM HATI
BAB I
A. Hakikat Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan 1979:7).
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas
visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan Mountain dalam
Rahim 2007:2).
B. Tujuan Membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi dari sumber tertulis. Informasi ini diperoleh melalui proses
pemaknaan terhadap bentuk-bentuk yang ditampilkan. Secara lebih khusus membaca
sebagai suatu ketrampilan bertujuan untuk mengenali aksara dan tanda-tanda
baca, mengenali hubungan antara aksara dan tanda baca dengan unsur linguistik
yang formal, serta mengenali hubungan antara bentuk dengan makna
atau meaning (Broughton et al dalam Sue 2004:15).
C. Jenis-jenis Membaca
1. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca
dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat
agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh
penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
2. Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca
yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Ø Membaca dalam Hati dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
(I)
Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca
secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :
a.
Membaca Survai (Survey Reading)
Membaca Survai adalah kegiatan membaca untuk
mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih
mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca
ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca
survai adalah sebagai berikut :
·
Memeriksa judul bacaan/ buku, kata pengantar, daftar isi dan
melihat abstrak (jika ada)
·
Memeriksa bagian terakhir dari isi (kesimpulan) jika ada.
·
Memeriksa indeks dan apendiks (jika ada)
b.
Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah
kegiatan membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dalam melihat dan
memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam melatih membaca
cepat adalah :
·
Metode kosakata : metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
·
Metode motivasi : metode yang berusaha memotivasi pembaca
(pemula) yang mengalami hambatan.
·
Metode gerak mata : metode yang mengembangkan kecepatan
membaca dengan meningkatkan kecepatan gerak mata.
c.
Membaca Dangkal (Superficial Reading)
Membaca dangkal pada hakekatnya
untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak
mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan
seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan
kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.
(II)
Membaca Intensif
Membaca Intensif atau intensive reading
adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kira
kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :
a.
Membaca Telaah Isi :
·
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas,
maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang
disukai.
b.
Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman ( reading for
understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang
standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standars), resensi kritis
(critical review), dan pola-ola fiksi (pattenrns of fiction).
c.
Memaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang
dilakukan secara bijaksana, mendalam, evaluative, dengan tujuan untuk menemukan
keseluruhan bahan bacaan, baik makna bari-baris, makna antar baris, maupun
makna balik baris.
d.
Membaca Ide
Membaca ide adalah jenis kegiatan membaca
yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada
bacaan.
e.
Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca
yang tidak hanya sekedar menangkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi
juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan
sehari-hari.
D. Hambatan dalam Membaca
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca,
baik itu membaca nyaring ataupun membaca dalam hati, meliputi :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penilaian deskriptif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survai tes. Menurut Arikunto
(dalam Saputri 2013 : 31) “Survai merupakan bagian dari studi deskriptif yang
bertujuan untuk mencari kedudukan atau status, fenomena (gejala) dan menemukan
kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah
ditentukan.”
B. Sumber Data Penelitian
1. Populasi
Populasi yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Pelesiran Keca. Coblong Kota Bandung.
Sebanyak 10 orang.
2. Alur Penelitian
Langkah-langkah yang dilaksanakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Peneliti memberi pengarahan kepada peserta didik.
b. Bahan yang akan di baca oleh peserta didik adalah 2 bahan bacaan
yang masing-masing memiliki 250 kata dan diberikan waktu selama 1 menit.
c. Sistem Penilaian ialah :
Banyak
Kata yang dibaca + Pemahaman isi bacaan x 100
% = hasil …… ( % )
250
d. Penelitian dilaksanakan dalam 2 kali, yaitu :
1.
10
Peserta didik Membaca Nyaring dengan bahan bacaan pertama.
2.
10
Peserta didik Membaca Dalam Hati dengan bahan bacaan kedua.
e. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrument penelitian
yang telah dibuat.
C. Tahap Penganalisaan Data
Berikut
Tabel data hasil dari Penelitian
No
|
Nama
|
Model Membaca
|
|
Membaca
Nyaring
|
Membaca Dalam
Hati
|
||
1
|
Firmansyah
|
63 %
|
45 %
|
2
|
Yanuar R
|
70 %
|
55 %
|
3
|
Nazhar F
|
65 %
|
48 %
|
4
|
Al Rizky
|
68 %
|
30 %
|
5
|
Azmi R
|
58 %
|
45 %
|
6
|
Arkia A
|
72 %
|
70 %
|
7
|
Sauzan A R
|
65 %
|
72 %
|
8
|
Marsyanda H
|
62 %
|
55 %
|
9
|
Yumei A
|
65 %
|
58 %
|
10
|
Ghina N
|
60 %
|
48 %
|
Hasil
Rata-rata
|
64,
8 %
|
52,6 %
|
D. Menarik Kesimpulan
Setelah analisis data dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa Membaca Nyaring lebih signifikan karena peserta didik dapat lebih banyak
memahami isi dari bacaan yaitu 64,8%,
dan Membaca Dalam Hati kurang signifikan untuk dapat memahami isi dari bacaan,
yaitu 52,6 %.