Total Tayangan Halaman

Jumat, 20 Mei 2016

Bahasa Indonesia

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH, TERAKREDITASI BAN-PT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA (PENMAT) TERAKREDITASI BAN-PT
PROGRAM STUDI JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI (PJKR), TERAKREDITASI BAN-PT
PENDIDIKAN GURU PAUD, TERAKREDITASI BAN-PT
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR, TERAKREDITASI BAN-PT
stkip11_april@yahoo.co.id
Kampus : Jalan Aggrek Situ No.19 Tlp. (0261) 202911 Fax. (0261) 210223 SUMEDANG
 


Nama
:
Nolit Triyanto
NIM
:
-
Mata Kuliah
:
 Bahasa dan Sastra Indonesia
Program Studi
:
S1/PGSD
Dosen
:


MENGANALISIS
MEMBACA NYARING dan MEMBACA DALAM HATI


BAB I

A.    Hakikat Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan 1979:7). Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan Mountain dalam Rahim 2007:2).

B.     Tujuan Membaca

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi dari sumber tertulis. Informasi ini diperoleh melalui proses pemaknaan terhadap bentuk-bentuk yang ditampilkan. Secara lebih khusus membaca sebagai suatu ketrampilan bertujuan untuk mengenali aksara dan tanda-tanda baca, mengenali hubungan antara aksara dan tanda baca dengan unsur linguistik yang formal, serta mengenali hubungan antara bentuk dengan makna atau meaning (Broughton et al dalam Sue 2004:15).

C.    Jenis-jenis Membaca

1.      Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

2.      Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Ø  Membaca dalam Hati dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
(I)                Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :
a.       Membaca Survai (Survey Reading)
Membaca Survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
·         Memeriksa judul bacaan/ buku, kata pengantar, daftar isi dan melihat abstrak (jika ada)
·         Memeriksa bagian terakhir dari isi (kesimpulan) jika ada.
·         Memeriksa indeks dan apendiks (jika ada)
b.      Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam melatih membaca cepat adalah :
·         Metode kosakata : metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
·         Metode motivasi : metode yang berusaha memotivasi pembaca (pemula) yang mengalami hambatan.
·         Metode gerak mata : metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan meningkatkan kecepatan gerak mata.
c.       Membaca Dangkal (Superficial Reading)
Membaca dangkal pada hakekatnya untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.
(II)             Membaca Intensif
Membaca Intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kira kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :
a.       Membaca Telaah Isi :
·         Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
b.      Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman ( reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standars), resensi kritis (critical review), dan pola-ola fiksi (pattenrns of fiction).
c.       Memaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, mendalam, evaluative, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna bari-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
d.      Membaca Ide
Membaca ide adalah jenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
e.       Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menangkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

D.    Hambatan dalam Membaca
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca, baik itu membaca nyaring ataupun membaca dalam hati, meliputi :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.









BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penilaian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survai tes. Menurut Arikunto (dalam Saputri 2013 : 31) “Survai merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan atau status, fenomena (gejala) dan menemukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan.”

B.     Sumber Data Penelitian

1.      Populasi

Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Pelesiran Keca. Coblong Kota Bandung. Sebanyak 10 orang.

2.      Alur Penelitian

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a.      Peneliti memberi pengarahan kepada peserta didik.
b.      Bahan yang akan di baca oleh peserta didik adalah 2 bahan bacaan yang masing-masing memiliki 250 kata dan diberikan waktu selama 1 menit.
c.       Sistem Penilaian ialah :

Banyak Kata yang dibaca + Pemahaman isi bacaan   x  100 %  = hasil  …… ( % )
                                        250

d.      Penelitian dilaksanakan dalam 2 kali, yaitu :
1.      10 Peserta didik Membaca Nyaring dengan bahan bacaan pertama.
2.      10 Peserta didik Membaca Dalam Hati dengan bahan bacaan kedua.
e.       Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrument penelitian yang telah dibuat.
C.    Tahap Penganalisaan Data

Berikut Tabel data hasil dari Penelitian

No
Nama
Model Membaca
Membaca Nyaring
Membaca Dalam Hati
1
Firmansyah
63 %
45 %
2
Yanuar R
70 %
55 %
3
Nazhar F
65 %
48 %
4
Al Rizky
68 %
30 %
5
Azmi R
58 %
45 %
6
Arkia A
72 %
70 %
7
Sauzan A R
65 %
72 %
8
Marsyanda H
62 %
55 %
9
Yumei A
65 %
58 %
10
Ghina N
60 %
48 %
Hasil Rata-rata
64, 8 %
52,6 %



D.    Menarik Kesimpulan


Setelah analisis data dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Membaca Nyaring lebih signifikan karena peserta didik dapat lebih banyak memahami isi dari bacaan yaitu 64,8%, dan Membaca Dalam Hati kurang signifikan untuk dapat memahami isi dari bacaan, yaitu 52,6 %.