Total Tayangan Halaman

Senin, 06 April 2015

MENGAPA SEMUA BAYI MENANGIS KETIKA DILAHIRKAN?

ilustrasi @europapress
Ketika pertama kali dilahirkan dari rahim sang ibu, semua bayi menangis. Namun, ada dua bayi yang tidak menangis ketika dilahirkan. Mengapa bayi-bayi itu menangis saat pertama kali melihat dunia? Dan siapakah bayi yang tidak menangis saat dilahirkan?
Bayi yang terlahir disunnahkan untuk ditahnik. Ialah mengosokkan kurma (yang telah dikunyah) di langit-langit mulut sang bayi. Jumhur ulama sepakat bahwa dibolehkan langsung memberi nama kepada bayi saat lahir. Meskipun ada hadits yang menyebutkan bahwa memberi nama dilakukan pada hari ketujuh bersamaan dengan aqiqah.
Selain sunnah melakukan tahnik, bayi yang pertama kali dilahirkan juga dianjurkan untuk senantiasa didoakan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Hannah binti Faqudz yang mengatakan, “Dan aku memohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (Pemeliharaan)-Mu dari setan yang terkutuk,” ketika melahirkan Maryam ‘alaihas salam.
Senada dengan makna yang terkandung dalam surat Ali ‘Imran [3] ayat 36 ini, ‘Abdurrazaq meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada seorang pun yang dilahirkan, melainkan disentuh oleh setan ketika ia dilahirkan.”
Itulah sebabnya, lanjut Rasulullah sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya ini, “Sehingga dia menangis kencang akibat sentuhannya (setan) itu.”
Maknanya, sebagai orang tua, kita harus mengetahui hal itu dan melindungi anak kita sedini mungkin dari godaan setan yang amat terkutuk denga doa dan amalan yang disunnahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Bahkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengajarkan kepada umatnya untuk melindungi diri dan keturunan dari setan sejak melakukan hubungan badan dengan pasangan sahnya. Yaitu memanjatkan doa yang disunnahkan, agar kelak terlahir seorang anak yang terlindung dari setan terlaknat.
Lalu, siapakah bayi yang tidak disentuh setan saat dilahirkan? Dalam riwayat di atas, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengakhirinya dengan mengatakan, “Kecuali Maryam binti ‘Imran dan putranya, Isa ‘alaihis salam.”
Setelah itu, Abu Hurairah mengatakan, “Jika kalian menghendaki, bacalah doa:
(Qs. Ali ‘Imran [3]: 36) إِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Dan aku memohon perlindungan untuknya serta anak keturunannya kepada (Pemeliharaan)-Mu dari setan yang terkutuk.” (Hr. Bukhari dan Muslim)

Akhirnya Misteri Cara Pembangunan Piramid Terpecahkan

Misteri cara pembangunan piramid terpecahkan menjadi satu kata kunci yang banyak dituliskan pada mesin pencari akhir-akhir ini. Cara pembangunan piramid yang berdiri kokoh di Mesir memang menjadi satu misteri besar yang menunggu untuk diungkap. Bangunan megah peninggalan mesir kuno tersebut pun sampai saat ini masih diselimuti sejumlah misteri yang mungkin jawabannya tidak bisa diterima oleh nalar manusia. Beberapa pertanyaan yang kerap dilontarkan misalnya terkait cara mengangkat atau memindahkan batu-batu besar yang digunakan untuk membangun piramida dan cara membangun piramida yang super megah dengan keterbasan teknologi pada saat itu. Tentu cara pemindahan batu dan cara penyusunannya sehingga bisa tetap berdiri kokoh sampai saat ini menjadi satu tanda tanya besar. Padahal teknologi canggih yang berkembang dewasa ini belum tentu dapat menghasilkan kualitas bangunan yang sekokoh piramida.

Akhirnya Misteri Cara Pembangunan Piramid Terpecahkan

Seperti yang dapat dilihat, batu yang digunakan untuk membangun piramida memang berukuran cukup besar. Sejumlah ahli pun mencoba menjawab pertanyaan pertama terkait cara mengangkat atau memindahkan batu besar yang digunakan untuk membangun piramid. Batu piramid memiliki berat ribuan kilogram. Teknologi yang berkembang pada jaman dulu tentu dirasa belum mumpuni dan belum mendukung untuk dapat mengangkat atau memindahkan batu secara mudah bahkan sampai puncak piramid. Dari pertanyaan ini muncul asumsi bahwa bisa jadi orang Mesir yang membangun piramid dulu tidak mengangkat atau memindahkan batu, tetap membuatnya di puncak.

Sebuah harian Amerika Times sempat menerbitkan berita yang menyebutkan bahwa Fir’aun dalam pembangunan piramid Mesir menggunakan bahan baku tanah liat. Pada berita yang diterbitkan pada edisi 1/12/2006 tersebut juga dijelaskan bahwa batu yang digunakan untuk membangun piramid benar-benar dibuat dari tanah liat. Awalnya tanah liat dipanaskan sampai berbentuk mirip batuan keras yang cukup sulit dibedakan antara batuan buatan dan batuan alam. Karena diterbitkannya berita ini sempat ada yang berujar bahwa misteri cara pembangunan piramid terpecahkan. Terlebih setelah ditemukannya fakta penggunaan 2 jenis batuan pada piramid Giza yang merupakan piramid terbesar. Kedua jenis batuan tersebut yaitu batuan alam yang didapati sebagai pondasi dan batuan buatan pada bagian atas.

Penelitian Lebih Lanjut
Penjelasan cara pembangunan piramid dengan cara membuat batuan buatan seperti yang dijelaskan di atas memang terdengar cukup masuk akal. Apalagi setelah mengetahui Fir’aun cukup ahli dalam bidang kimia yang terbukti dari mumi yang tidak membusuk sampai ribuan tahun. Namun, tentunya penjelasan ini belum begitu memuaskan bukan. Berita yang mengabarkan pembuatan bebatuan piramid dari tanah liat tentunya didasarkan pada kajian ilmiah yang sudah dilakukan oleh para ahli. Memang benar bebatuan piramid secara kasat mata tidak dapat dibedakan mana yang bebatuan buatan dan mana yang bebatuan alami. Terlebih karena usianya yang sudah sangat tua.

Akan tetapi, bila dilihat menggunakan mikroskop elektron didapati hasil yang cukup berbeda. Seorang ilmuwan bernama Profesor Davidovits mengambil sampel bebatuan piramid dan melakukan pengamatan. Dari pengamatan yang dilakukannya diketahui bebatuan piramid terbuat dari lumpur. Bebatuan piramid dibuat dari campuran lumpur kapur dan beberapa material lain dengan komposisi tertentu dan kemudian dipanaskan dengan air garam. Proses tersebut pada akhirnya membentuk campuran tanah liat yang selanjutnya dicetak pada wadah yang sudah disiapkan di dinding piramid. Tidak sedikit ilmuwan yang mengamini hasil penelitian Profesor Davidovits. Ilmuwan lain seperti Guy Demortier yang berasal dari Belgia juga menyatakan hal serupa.

Misteri yang Terpecahkan
Setelah banyaknya penelitian yang dilakukan, pada akhirnya misteri benar-benar terpecahkan. Namun, sebenarnya fakta seputar bahan baku bebatuan piramid berupa tanah liat sudah lebih dulu dituliskan dalam Al-Qur’an sejak 1400 tahun silam. Tepatnya jawaban dari misteri tersebut tertulis pada QS. Al-Qashash ayat 38. Arti ayat tersebut yaitu:
“dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakar Hai Haman untukku tanah liat lalu buatkan untukku bangunan tinggi agar aku bisa naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia dari orang-orang pendusta’.”

Rasulullah SAW sebagai penutup para nabi tidak pernah mendengar tentang piramid atau datang ke Mesir. Akan tetapi, ayat di atas sangat jelas memberikan fakta bahwa piramid Mesir dibangun dengan material tanah liat yang dipanaskan untuk membentuknya. Dengan demikian tentu akan semakin menegaskan bahwa Al-Qur’an menjadi satu pembenar dan pelengkap dari kitab-kitab sebelumnya. Secara lebih lanjut, Al-Qur’an juga menjadi bukti dari kenabian Muhammad SAW dan merupakan petunjuk tanpa cacat yang diberikan Allah SWT untuk petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil di dalamnya. Tentunya penjelasan ini dapat memuaskan para pecinta kumpulan misteri tentang misteri cara pembangunan piramid yang akhirnya terpecahkan.

Misteri Di Balik Air Zam Zam yang Tidak Pernah Habis

Misteri air zam zam yang tidak pernah habis akan menjadi topik yang akan dibahas untuk pecinta kumpulan misteri. Air zam zam adalah sumber mata air yang paling aneh dan unik di dunia. Pasalnya sejak dulu air tersebut tidak pernah habis. Walaupun memasuki musim haji di mana jutaan orang mengambil air tersebut, sumber air tersebut tidak pernah kering sekalipun. Selain itu, air zam zam juga memiliki banyak keajaiban. Tentu kita merasa penasaran dengan hal tersebut.

Berapa banyak air yang dikuras setiap kali musim haji? Jamaah haji yang datang dari seluruh belahan dunia setiap musim haji umumnya berjumlah sekitar 2 juta jamaah. Semua jamaah mendapatkan 5 liter air zam zam saat pulang ke tempat asalnya. Jika 2 juta orang pulang dengan masing-masing 5 liter air zam zam ke negaranya, setidaknya sudah 10 juta liter air yang diambil. Ini belum termasuk kebutuhan konsumsi para jamaah haji yang berada di sana selama 25 hari di mana tiap orang menghabiskan setidaknya 1 liter air sehari. Jadi totalnya sudah mencapai 50 juta liter.

Misteri Di Balik Air Zam Zam yang Tidak Pernah Habis

Mengapa Air Zam Zam Selalu Melimpah?
Seorang doktor asal Mesir pada tahun 1971 mengatakan pada Pers Eropa bahwa air zam zam tidak sehat untuk dikonsumsi. Dasar asumsinya adalah karena kota Mekah berada di bawah garis laut. Menurut dokter Mesir tersebut, air zam zam berasal dari air sisa atau limbah warga kota Mekah yang meresap dan mengendap yang kemudian terbawa bersama dengan air hujan setelah itu keluar di sumur zam zam.

Akhirnya, berita itu sampai ke Raja Faisal. Raja pun mengutus Menteri Pertanian dan Sumber Air agar menyelidiki masalah tersebut. Raja pun kemudian mengirim contoh air zam zam ke berbagai laboratorium di Eropa untuk diuji. Insinyur kimia bernama Tariq Hussain yang bertugas di Jedah mendapatkan mandat untuk menyelidikinya. Saat memulai tugas, Tariq belum memiliki gambaran bagaimana sumber air zam zam dapat menyimpan air yang sangat banyak seolah tidak ada batasnya. Ia ingin memecahkan misteri air zam zam yang tidak pernah habis.

Tariq sangat terkejut saat melihat bahwa ukuran sumur tersebut hanya sekitar 5 x 4 meter. Tentu sulit dibayangkan sumur yang kecil ini dapat mengeluarkan jutaan liter air setiap musim haji. Hal tersebut juga sudah berlangsung selama ribuan tahun silam sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Berdasarkan hasil penelitian, mata air zam zam dapat memancarkan air 11 - 18 liter per detik. Jadi setiap menit dapat dihasilkan 660 liter air. Fakta ini tentu sangat mencengangkan.

Berapa Kedalaman Sumur Zam Zam?
Tariq mulai mengukur berapa kedalaman air sumur zam.zam. Beliau meminta asistennya untuk masuk ke dalam. Air sumur itu ternuata hanya mecapai bahu asistennya yang tingginya 5 ft 8 inch. Kemudian ia meminta asistennya untuk memeriksa jika mungkin ada saluran pipa atau cerukan di bawahnya. Namun setelah memeriksa semua tempat ternyata tak ada apapun.

Beliaupun berpikir apakah mungkin air sumur ini disuplai dari luar lewat saluran pompa yang berkekuatan besar. Jika kejadiannya seperti itu, ia dapat melihat naik turunnya permukaan air secara signifikan. Namun dugaan Tariq ini tidak terbukti karena tidak ditemukan adanya gerakan air mencurigakan dan tidak ada alat yang dapat menyuplai air dalam jumlah yang besar.

Kemudian, Tariq meminta asistennya masuk kembali ke dalam sumur kemudian memintanya berdiri dan diam sambil mengamati sekitarnya. Tidak lama setelah itu, asistennya mengatakan bahwa di bawah telapak kakinya pasir halus seolah menari-nari dan air tersebut keluar dari dasar sumur.

Kemudian asistennya diminta untuk mengelilingi sumur saat pemompaan air yang akan dialirkan ke tempat distribusi air. Asisten tersebut merasakan bahwa jumlah air yang keluar dari dasar sumur itu sama besar seperti sebelum dipompa. Aliran air yang muncul jumlahnya sama di tiap titik sehingga permukaan sumur tersebut relatif stabil dan tidak menimbulkan guncangan besar.

Kandungan Air Zam Zam
Setelah air zam zam diteliti di Saudi Arabia dan Eropa, menunjukkan bahwa air zam zam mengandung fluorida yang efektif untuk membunuh kuman seperti sudah mengandung obat. Perbedaan antara air zam zam daripada air sumur biasa di kota Arab dan Mekah adalah dalam hal jumlah garam magnesium dan kalsium. Air zam zam mengandung kedua mineral tersebut sedikit lebih banyak. Ini mungkin sebabnya zam zam memberikan efek yang menyegarkan untuk jamaah yang letih.

Selain itu, komposisi kandungan garam dan rasanya selalu sama sejak sumur ini terbentuk. Rasa tersebut selalu terjaga dan diakui oleh seluruh jamaah haji dan umroh yang selalu ke sana setiap tahun. Berdasarkan penelitian ilmiah di laboratorium Eropa, air zam zam memang lain. Zat yang terkandung di air tidak sama dengan sumur lainnya di sekitar Mekah. Hal mencengangkan lainnya adalah tidak ada lumut sedikitpun di sumur ini sehingga air zam zam selalu bebas dari kuman.

Pada saat sumur-sumur di Mekah kering, sumber air zam zam tetap berair. Selain itu zam zam juga diadikan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Demikian sedikit pencerahaan untuk menguak misteri air zam zam yang tidak pernah habis.