Total Tayangan Halaman

Minggu, 24 Januari 2016

Pemecahan Masalah Matematika

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH, TERAKREDITASI BAN-PT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA (PENMAT) TERAKREDITASI BAN-PT
PROGRAM STUDI JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI (PJKR), TERAKREDITASI BAN-PT
PENDIDIKAN GURU PAUD, TERAKREDITASI BAN-PT
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR, TERAKREDITASI BAN-PT
stkip11_april@yahoo.co.id
Kampus : Jalan Aggrek Situ No.19 Tlp. (0261) 202911 Fax. (0261) 210223 SUMEDANG
 

Nama
:
Nolit Triyanto
NIM
:
-
Mata Kuliah
:
Pemecahan Masalah Matematika
Program Studi
:
S1/PGSD
Waktu
:

Kelas
:

Dosen
:


Soal :

1. Apa yang anda ketahui tentang pembelajaran pemecahan masalah?
2. Buatlah satu contoh soal pemecahan masalah sesuai pembagian materi yang anda dapat di perkuliahan masalah pembelajaran matematika. Berikan juga contoh alternatif solusi pengerjaannya!
3. Bagaimana rencana anda berkenaan dengan inovasi, apa saja yang mungkin akan anda lakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran di SD, khususnya pembelajaran matematika di SD?
4. Pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatn saintifik (scientific approach) yang meliputi komponen 5M. Lakukan analisis akademis terhadap kekuatan dan kelemahan pendekatan saitifik ditinjau dari masing-masing komponen 5M tersebut. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel.

Jawaban :
1.      Pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.

2.      Edi mempunyai pita yang panjangnya 6 kali pita Bayu. Setelah Edi memberikan 75 cm pitanya kepada Bayu, ia mempunyai pita yang panjangnya tiga kali panjang pita Bayu. Berapakah panjang pita keduanya sekarang?
Penyelesaian:
Langkah 1: Memahami masalah.
Sebelum : Pita Edi 6 kali pita Bayu.
Sesudah: Edi memberikan 75 cm kepada Bayu, pita Edi menjadi 3 kali pita Bayu.
Ditanyakan panjang pita Edy dan Bayu sekarang
Langkah2: Penyelesaiannya menggunakan strategi konsep sebelum dan sesudah.
Langkah 3: Menyelesaikan masalah.


Perhatikan gambar di atas diperoleh. 
3 unit รจ 75 x 4 = 300 
1 unit รจ 300 : 3 = 100 
7 unit รจ 100 x 7 = 700 

Jadi panjang pita keduanya 700 cm. 
Langkah 4: Untuk memeriksa hasil kita dapat menggunakan gambar. 
Jika pajang pita keduanya diperoleh 700 cm, berarti sebelumnya pita Edi 600 cm dan pita Bayu 100 cm. Setelah diberikan kepada Bayu 75 cm, pita Edi menjadi 525 cm, pita Bayu menjadi 175 cm, ternyata benar pita Edi panjangnya 3 kali pita Bayu.

3.      Rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan tentang pembelajaran matematika di SD dengan :
1.      Mempersiapkan Rencana pembelajaran yang aktif,kreatif, dan efektif di dalam kelas.
2.      Mempersiapkan kreasi-kreasi baru yang bersifat inovasi dalam pengembangan model pembelajaran.
3.      Menyajikan materi-materi pembelajaran dengan metode yang bervariasi agar peserta didik tidak bosan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas, khususnya pembelajaran matematika.
4.      Menerapkan materi-materi pelajaran menggunakan media pembelajaran dan memafaatkan segala sesuatunya untuk kegiatan belajar mengajar baik untuk di dalam kelas maupun di luar kelas.

4.      Tabel Analisis Pendekatan Saitifik meliputi komponen 5M :

Komponen
Deskripsi Kegiatan
Bentuk Hasil Belajar
Kelebihan
Kekurangan
Mengamati (Observing)
Mengamati dengan indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati.
·     Peserta didik senang dan tertantang,
·       Memfasilitasis peserta didik bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, dan
·      peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
·       Peserta didik diharapkan dapat menyajikan media obyek secara nyata.

·      Dalam prosesnya, peserta didik seringkali acuh tak acuh terhadap fenomena alam.
·      Motivasi peserta didik rendah,.
·      Memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,
·      biaya dan tenaga relatif banyak,
·      Jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Menanya (Questioning)
Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan factual, konseptual, procedural, dan hipotetik)
·       Bertanya, membuat peserta didik proaktif dalam mencari pembuktian atas penalarannya. Hal ini memicu mereka untuk bertindak lebih jauh ke arah positif seperti keinginan yang tinggi untuk membuktikan jawaban atas pertanyaannya.
·       Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian  peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
·       Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
·       Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
·       Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
·       Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
·       Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir,  dan menarik  simpulan.
·       Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
·       Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
·       Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

·      Jenis pertanyaan kadang tidak relevan.
·      Kualitas pertanyaan peserta didik masih rendah.
·      Kemampuan awal menjadi tolak ukur peserta didik untuk bertanya sehingga intensitas bertanya dalam kelas sangat bergantung pada kemampuan awal yang didapat dari jenjang atau materi sebelumnya.
·      Tidak semua peserta didik memiliki keberanian untuk bertanya.
·      kadang peserta didik  beranggapan bahwa bertanya berarti cenderung tidak pintar

Mengumpulkan informasi/ Mencoba (experimenting)
Mengeksplorasi, mencoba berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari narasumber melalui angket, wawancara dan memodifikasi/menambahi.
Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/ digunakan, kelengkapan informasi yang dikumpulkan, dan instrument/ alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
·      Peserta didik merasa lebih tertarik terhadap pelajaran dalam menemukan atau melakukan sesuatu
·      Peserta didik diberikan kesempatan untuk membuktikan kebenaran atas penalarannya
·      Membuat ilmu yang didapatkan melekat dalam waktu yang lama dibandingkan diberitau langsung oleh guru.
·      Melatih peserta didik untuk bertindak teliti, bertanggungjawab, cermat dan berhati-hati.
·       Percobaan yang dilakukan oleh peserta didik seringkali tidak diikuti oleh rasa ketelitian dan kehati-hatian peserta didik.
·       Memerlukan waktu yang lebih dalam  menemukan jawaban atas percobaan


Mengasosiasi/ Mengolah Informasi (Associating)
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
Mengembangkan interpretasi, argumentasi, dam kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori.
·      Melatih siswa untuk mengkaitkan hubungan sebab-akibat
·      Merangsang peserta didik untuk berfikir tentang kemungkinan kebenaran dari sebuah teori.

Peserta didik terkadang malas untuk menalar sesuatu karena sudah terbiasa mendapatkan informasi langsung oleh guru.

Tidak ada komentar: